Program multimedia merupakan program yang digunakan untuk menjalankan file-file multimedia baik audio maupun video. Ada beberapa program multimedia yang dapat anda gunakan, yaitu winamp, power DVD player, read one player, dan sebagainya. Salah satu program multimedia yang padat anda gunakan adalah winamp. Untuk melakukan instalasi winamp, dapat anda ikuti langkah-langkat berikut.
1. Jalankan file exsekusinya (EXE) lihat pada gambar yang sudah tertera pada dibawah ini.
2. Pada halaman License Agreement, klik I Agree untuk menyetujui lisensi yang diberikan. Lihat pada gambar dibawah ini.
3. Selanjutnya ditampilkan tipe instalasi, pilih full atau pilih komponen yang akan disertakan dalam instalasi. Klik next untuk melanjutkan instalasi, lihat pada gambar dibawah ini.
4. Pada langkah berikutnya anda diminta untuk menentukan lokasi penyimpanan instalasi program winamp. Tentukan lokasinya dan tekan next. Lihat pada gambar dibawah ini.
5. Pada halaman Choose Install Option di bagian Select icon to install and media associations pilih komponen yang diikutkan dalam instalasi dan klik next untuk melanjutkan.
6. Pada halaman Internet Connection Settings, tentukanlan jenis koneksi internet yang anda gunakan pada bagian Internet Connection. Apabila computer anda tidak terhubung dengan jaringan intenet pilih not connection to the internet klik next untuk melanjutkan.
7. Pada bagian display menus and dialog boxes in the following language , anda disuruh menentukan bahasa, klik tombol next untuk melanjutkan installasi.
8. Selanjutnya proses instalasi akan dijalankan, tunggu hingga proses imtallasi selesai.
9. setelah proses instalasi sudah selesai, program winamp yang sudah diinstal akan dijalankan dan program ini sudah bisa mulai digunakan.
10. Nah inilah langkah-langkah installasi program winamp, saya akan sudahi sampai disini, apabila ada salah kata atau kurang lengkap tolong kasi komen kepada penulis.. sekian dan terima kasih…
Persyaratan Sistem Minimum untuk Microsoft Office 2003 Professional Processor: 233 MHz atau lebih tinggi; Pentium III direkomendasikan. Operating System: Windows 2000 Service Pack 3 atau lambat, atau Windows XP atau nanti. RAM: 64 MB (minimal); 128 MB (direkomendasikan) Hard drive space: 450 MB.
Catatan: Hard penggunaan kapasitas cakram bervariasi tergantung pada konfigurasi; Custom pilihan instalasi mungkin memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit ruang hard disk; pemilihan "Lengkap" pilihan instalasi akan memerlukan lebih banyak ruang hard disk. Persyaratan yang tercantum di atas adalah konfigurasi default.
Informasi tambahan tentang persyaratan sistem untuk Microsoft Office 2003 Professional dan barang-barang dan jasa yang spesifik dapat ditemukan pada bantuan dan dukungan Microsoft website.
Proses Instalasi Masukkan CD Instalasi Office 2003 ke dalam drive CD anda. Setelah beberapa detik menyalin file instalasi ke komputer Anda, instalasi akan dimulai. Jika instalasi tidak dimulai secara otomatis, buka "My Computer", kemudian buka OFFICE11 CD, dan double-klik SETUPPRO.EXE. Anda akan diminta untuk kunci produk Office 2003.
Ketik kunci produk dari bagian belakang CD. Gunakan hanya lima karakter per bidang kotak, dan memastikan bahwa ada total 25 karakter. Jika Anda sudah selesai, klik "Next". Jika Anda tidak dapat menemukan kunci produk kemudian klik pada jendela membantu ikon pada halaman kunci produk Microsoft untuk membuka halaman topik bantuan.
Layar berikutnya dari Office 2003 Installer akan meminta Anda untuk nama pengguna Anda, inisial, dan organisasi. Klik "Next" sekali informasi ini dimasukkan dengan benar.
Jendela berikutnya menampilkan End-User License Agreement (EULA). Klik kotak centang di bagian bawah sesuai dengan "Saya menerima persyaratan dalam Perjanjian Lisensi". Dianjurkan agar Anda melewati sekali ini. Kemudian klik "Next".
Jendela berikutnya menampilkan pilihan instalasi untuk Office 2003. Jika Anda hanya ingin menginstal segala sesuatu yang Office menyediakan, klik tombol pilihan yang sesuai untuk "Complete" di bawah "atau memilih jenis instalasi" pilihan. Kemudian klik "Next" di bagian bawah jendela. Pilihan lain adalah sebagai berikut:
Khas Instal: Sesuai namanya, opsi ini akan menginstal program dan pilihan yang paling sering digunakan oleh massa. Complete Install: menginstal setiap program dan setiap opsi yang Anda telah menawarkan edisi ke hard drive.
Minimal Install: Ini merupakan tulang bertelanjang instalasi yang merupakan pilihan yang layak jika Anda "ulang hard drive space.
Custom Instal: Di sini "s di mana Anda" ll menemukan configurability maksimum. Jika Anda memiliki gagasan yang bagus tentang bagaimana kamu "Tapi akan menggunakan Office dan aplikasi individual, pilihan ini akan membiarkan Anda menyesuaikan pemasangan lebih erat untuk kebutuhan spesifik Anda. Jika Anda don" t melakukan instalasi lengkap, kemudian pada , Anda selalu dapat menginstal komponen apapun yang Anda inginkan. Tentu saja, Anda akan memerlukan CD Kantor untuk melakukan hal ini. Dengan hard drive besar hari ini, jika Anda memiliki penyimpanan luang, kami merekomendasikan "Complete Install" pilihan, terutama jika Anda akan menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan bekerja di bawah kendala waktu. Terbatas atau parsial instalasi Office dapat membuat masalah di saat-saat yang paling sial. Anda dapat menghubungi atas apa yang Anda harapkan menjadi fitur rutin di Word, misalnya, dan menemukan bahwa fitur ini tidak pernah dipasang di tempat pertama. Ketika itu terjadi, program akan menjalankan sebuah rutin instalasi yang membutuhkan CD instalasi untuk ditempatkan dalam drive CD asli yang digunakan sewaktu instalasi.
Jika Anda don "t memiliki CD berguna, itu" s cukup mudah untuk membatalkan rutin dan terus bekerja tanpa fitur itu, tetapi ketika Anda dapat mengharapkan, ini doesn "t selalu berjalan lancar. Anda" ve mungkin dilihat Word, atau komponen Office lain, crash "" lebih dari sekali "" ketika program mencoba untuk menginstal sebuah fitur yang diminta dan CD instalasi asli wasn "t tersedia.
Setelah Anda "lakukan kembali memilih jenis instalasi apa yang harus dilakukan," Mulai Instalasi "jendela akan muncul. Klik pada" Instal "tombol di bagian bawah jendela. Ini akan memulai proses instalasi Microsoft Office 2003 pada komputer Anda. Setelah memulai instalasi, sebuah progress bar akan ditampilkan dan menunjukkan bahwa Microsoft Office 2003 saat ini sedang diinstal pada komputer Anda. Waktu untuk menyelesaikan instalasi akan bervariasi berdasarkan pada seberapa cepat komputer Anda.
Installer akan menginformasikan kepada anda kapan setup selesai. Anda akan memiliki pilihan untuk memeriksa update Microsoft Office dan menghapus file instalasi anda. Pastikan bahwa "Periksa Web untuk update dan tambahan download" dicentang, dan bahwa "Hapus file instalasi" adalah dicentang. Hal ini untuk memastikan bahwa jika Kantor kemudian menemukan sebuah file hilang, atau jika file berjalan korup, itu bisa sembuh dari file instalasi ini. Klik tombol "Selesai".
Installer akan menutup. Internet Explorer akan muncul dan membawa Anda ke situs web dukungan Microsoft untuk menginstal pembaruan kantor (http://office.microsoft.com/officeupdate/). Jika browser Web doesn "t muncul, buka Internet Explorer dan pergi ke situs web dukungan Microsoft sendiri. Klik pada tombol" Check for Updates "link.
Anda akan diminta untuk menginstal dan menjalankan "Office Update Instalasi Engine". Mesin ini akan memungkinkan Microsoft untuk scan dan update Office 2003 via Web. Klik "Ya" untuk menginstalnya.
Informasi tentang Microsoft Office 2010 pun dirilis oleh Microsoft pada Microsoft Technet yang beralamat di http://blogs.technet.com/office2010/archive/2010/01/22/office-2010-system-requirements.aspx. Inti yang ada di dalam posting tersebut adalah sistem operasi yang didukung adalah sistem operasi yang dirilis di atas tahun 2003, mulai dari Windows Server 2003 R2, Windows Vista, Windows 7, dan Windows Server 2008 R2. Kebutuhan hardware yang ditawarkan juga tidak jauh berbeda dengan Microsoft Office 2007, sehingga bila komputer kita dapat menjalankan Microsoft Office 2007, maka dapat juga menjalankan Office 2010. Tapi, bila sekarang kita menggunakan Office 2003, maka tidak ada jaminan bahwa kita dapat menjalankan paket piranti lunak tersebut di atas hardware yang sama.
Office 2010 akan dibuat dalam dua versi, yakni versi 32-bit dan versi 64-bit. Versi 32-bit akan berjalan di atas sistem operasi Microsoft Windows XP (harus dengan Service Pack 3), Windows Vista (harus dengan Service Pack 1), Windows 7 (versi RTM ke atas), Windows Server 2008, Windows Server 2008 R2, dan Windows Server 2003 (Service Pack 2 dengan Microsoft XML). Sementara itu, versi 64-bit dapat berjalan di atas semua sistem operasi Windows x64, dengan pengecualian pada Windows Server 2003 R2.
Menurut Alex Dubec (Program Manager on Office Trustworthy Computing Performance team), kebutuhan CPU dan RAM untuk Office 2010 ini memang lebih tinggi, mungkin bisa dua kali lipatnya dari Office 2003 atau Office 2007. Sistem minimum (yang digunakan untuk melakukan segala hal dalam Microsoft Office dengan relatif cepat) untuk Office 2003 adalah sebuah prosesor Intel x86 atau kompatibel dengan 128 MB RAM. Untuk Office 2010, prosesor yang digunakan adalah harus 500 MHz dan 256 MB RAM. Begitu pula dengan kebutuhan hard disk yang ditawarkan oleh Office 2010, yang lebih besar daripada Office 2007 atau Office 2003.
Dubec mengatakan, bahwa "[menawarkan] fitur-fitur baru berarti menambahkan lebih banyak kode". Dengan pengenalan pada Office 64-bit, implementasi Fluent UI (dan tentu saja Ribbon) untuk semua aplikasi Microsoft Office, dan beberapa fitur lainnya akan membuat Office semakin membengkak.
Selain itu, Office 2010 juga mewajibkan kita untuk menggunakan sebuah GPU (Graphical Processing Unit) untuk mempercepat rendering grafik dan chart dalam aplikasi Microsoft Excel 2010 atau transisi di Microsoft PowerPoint 2010. Microsoft mendesain Office 2010 dengan asumsi bahwa komputer kita memiliki sebuah GPU dengan Microsoft DirectX 9.0c dan memori 64-MB. Spesifikasi GPU tersebut, menurut Dubec sebagai spesifikasi paling minim. Tapi, tenang saja, Office 2010 juga masih dapat berjalan di atas PC tanpa GPU seperti di atas, meski mungkin transisi dan rendering grafik serta chart yang lebih lambat.
Microsoft Security Essentials adalah Antivirus gratisdari Microsoft. Versi beta dari produk ini sudah bisa didownload bagi sistem operasi Microsoft seperti Windows 7 Beta dan RC (32 atau 64 bit), Vista RTM, SP1 dan SP2 serta Windows XP SP3 32 bit.
Cara downloadnya pun termasuk mudah. Berikut adalah 6 tips untuk menginstall Microsoft Security Essentials Beta yang telah diramu detikINET:
Pastikan bahwa spesifikasi minimum PC Anda telah terpenuhi untuk menjalankan aplikasi ini. Namun jangan khawatir, karena software ini termasuk ringan. Berikut ini adalah spesifikasi minimumnya:
Untuk XP-CPU dengan clock speed 500 MHz atau lebih tinggi
Untuk XP – Memory: 256 MB RAM atau lebih tinggi
Untuk Vista / W7 – CPU dengan clock speed 1.0 GHz atau lebih tinggi
Untuk Vista / W7 – Memory: 1 GB RAM atau lebih tinggi
VGA (Display): 800 x 600 atau lebih tinggi
Storage: 140 MB
Pastikan sistem operasi yang digunakan, apakah 32 bit atau 64 bit
Download pada situs Microsoft berikut ini. Sebelumnya pengguna harus melakukan registrasi Microsoft Connect terlebih dahulu, untuk selanjutnya mengisi survei singkat dari Microsoft.
Pada kolom download, pilih sistem operasi yang sesuai.
Pilih lokasi Anda, kemudian klik ‘Download’ dibawah tulisan Download Single File.
Setelah itu buka file hasil download, dan ikuti instruksi selanjutnya hingga Microsoft Security Essentilas terpasang.
Microsoft akhirnya menggeber antivirus gratisnya. Akankah kehadiran antivirus gratis program jahat ini mampu menenggelamkan eksistensi antivirus terbaik lainnya seperti Avira, Kaspersky, McAfee, Norton dkk?
Hari ini adalah kedatangan antivirus gratis dari Microsoft yang bernama Microsoft Security Essentials 1.0 Beta. Selain gratis, antivirus ini juga ringan.
Dari pantauan detikINET pada situs Microsoft, sebelum mengunduh versi betanya, pengguna wajib melakukan registrasi. Setelah itu Microsoft akan memberi beberapa pertanyaan survei, terkait soal keamanan internet dan produk Microsoft ini sendiri.
Setelah survei selesai, pengguna dapat mengunduh antivirus gratis ini. Microsoft Security Essentials 1.0 beta tersebut ditujukan bagi sistem operasi Microsoft seperti Windows 7 Beta dan RC (32 atau 64 bit), Vista RTM, SP1 dan SP2 serta Windows XP SP3 32 bit.
Menurut keterangan resmi dari situs Microsoft, antivirusgratis ini menjanjikan proteksi tingkat tinggi terhadap virus dan spyware, termasuk trojan, worm dan beberapa malware lainnya. Yang paling penting, semua itu diberikan secara cuma-cuma alias gratis.
Cara instalasi security essential pun sangat mudah. Ketika dijajal detikINET,antivirusgratis ini akan melakukan update secara otomatis, sehingga pengguna tak perlu repot meng-update antivirus ini secara manual. Saat ikon Security Essentials berwarna hijau, semua telah aman dan terkendali.
Antivirus gratis ini juga tidak ‘cerewet’ dengan mengeluarkan pesan harus segera meng-update, jika pengguna termasuk orang yang sibuk. Microsoft Security Essential bisa bekerja di belakang layar dengan tenang.
selamat mencoba , semogo berhasil , kalau ga bisa tanya aja ..oke
1. Siapin dulu CD master Windows XP lalu masukin ke dalam CDROM/DVDROM. lalu Restart komputer loe, setelah itu, untuk masuk BIOS(Basic Input Output System)dalam komputer loe tekan tombol Delete pada keyboard. tapi pada mainboard lain menggunakan tombol F12
2. Lalu loe akan berada dalam BIOS dan pilih Boot pada menu dan pilih item Boot Device Priority seperti tampak pada gambar2 diatas.
3. Ubahlah [CDROM] pada posisi 1st Boot Device untuk boot melalui CDROM dengan menggunakan tombol +- di keyboard.Lalu tekan F10 untuk menyimpan konfigurasi yang telah loe ubah
4. Setelah itu, Restart komputer dan tunggu sebentar lalu tekan sembarang tombol dengan cepat.
5. Setelah muncul tampilan berikut, tekan Enter untuk lanjut proses instal atau R untuk melakukan reparasi Windows di Recovery Consule atau F3 untuk mengakhiri proses instal.
6. Sekarang lanjutin pada Lisencing Agreement dan tekan F8 untuk lanjut dan ESC untuk batalkan proses.
7. Kalo uda pada gambar posisi partisi belum terisi oleh sistem windows dan masih kosong. Lalu loe tekan C untuk membuat partisi baru pada harddisk dan Enter untuk menginstal.
8. Masukan aja berapa besar kapasitas partisi yang loe inginin dan tekan Enter untuk membuat partisinya seperti terlihat pada gambar.
9. Kemudian tekan aja Enter untuk melakukan proses instal atau Delete untuk menghapus partisi.
10. Dan pilih NTFS file system (Quick) atau FAT file system (Quick) lalu tekan Enter.
11. Setelah selesai akan muncul gambar berikut
12. Setelah itu loe akan pada layar berikut Click Next.
13. Lalu setelah itu, isikan dengan Nama dan Organisasi Kamu kemudian tekan Next.
14. Isikan Serial Number dari type windows lalu tekan Next.
15. Isikan nama komputer dan password loe untuk mengaksesnya lalu tekan Next.
16. Lalu Set Time Zone pada posisi (GMT+80:00) klik Next.
17. Typical settings: Pada option ini settingan jaringan akan dibuat default windows dan Custom settings: Untuk mensetting jaringan kamu secara manual lalu klik Next.
18. Pilih option Yes bila Kamu terhubung ke jaringan local dengan domain , lalu isi dengan nama DOMAIN yang sama dengan DOMAIN jaringan Kamu dan sebaliknya jika tidak terhubung kejaringan atau terhubung tapi tanpa DOMAIN pilih option No, sekali lagi tekan Next.
19. Langkah terakhir tinggal mengklik Ok,Next,Skip dan Finish. Loe juga diminta mengisikan nama loe. loe akan berada pada tampilan Dekstop Windows seprti di atas dan loe tinggal install driver hardware komputer kamu.
Secara umum Firefox sendiri sudah memiliki kinerja yang melampaui IE, tetapi dengan sedikit sentuhan dan pengaturan yang tepat Anda bisa membuatnya 2x lebih cepat lagi hanya dalam waktu 5 menit saja. Ikutilah trik-trik di bawah ini.
1. Aktifkan Pipelining
Biasanya browser bekerja dengan mengirimkan permintaan kepada server dan menunggu respon sebelum melanjutkan proses. Pipelining adalah sebuah teknik lebih agresif yang memungkinkan browser untuk mengirimkan beberapa permintaan sekaligus sebelum menerima respon apapun untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengunduh isi halaman. Untuk mengaktifkan fungsi ini ketik “about:config” pada kotak alamat, klik-ganda pada “network.http.pipelining” dan “network.http.proxy.pipelining” agar nilainya berubah menjadi “true” kemudian klik-ganda pada “network.http.pipelining.maxrequest” dan jadikan nilainya “8″.
Perlu diingat bahwa beberapa server tidak melayani pipelining. Jadi, ada kemungkinan kalau pengaturan ini justru memperburuk kinerja. Atur kembali semuanya seperti pengaturan awal jika memang terjadi masalah.
2. Render dengan Cepat
Situs yang besar dan rumit bisa memakan waktu untuk diunduh. Firefox tidak ingin membuat Anda menunggu, jadi dengan pengaturan standar Firefox akan langsung menampilkan apa yang ia terima setiap 0,12 detik. Walaupun hal ini membuat browser terkesan lebih cepat, rendering ulang yang dilakukan terus menerus meningkatkan waktu total yang dibutuhkan untuk menampilkan halaman, kita dapat mengurangi jumlah rendering ulang untuk meningkatkan kinerja.
Ketik “about:config” dan tekan [ENTER], kemudian klik kanan pada tampilan utama dan kemudian pilih “New > Integer”. Ketik “content.notify.interval” sebagai nama preferensi Anda, klik “ok”, masukkan “500000″ (500 ribu) dan klik “ok” kembali.
Klik kanan lagi pada tampilandan pilih “New > Boolean”. Kali ini buat nilai disebut “content.notify.ontimer” dan atur menjadi “True” untuk menyelesaikan tugas Anda.
3. Loading Lebih Cepat
Jika Anda tidak menggerakkan tetikus atau menyentuh keyboard selama 0,75 detik, Firefox akan masuk ke dalam mode “low frequency interrupt” yang artinya interface-nya menjadi kurang responsif tetapi bisa me-load halaman lebih cepat.
Ketik “about:config” dan tekan [ENTER], klik kanan pada tampilan dan pilih “New > Integer”. Ketik “content.switch.threshold”, klik “ok”, masukkan “250000″ (seperempat detik) dan klik “ok” untuk menyelesaikan.
4. Tidak Ada Interupsi
Anda bisa melakukan langkah lebih jauh dengan memberitahu Firefox untuk sama sekali mengabaikan user interface events sampai halaman selesai diunduh. Memang cara ini agak ekstrim karena Firefox bisa menjadi tidak responsif selama beberapa waktu, tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba apakah efeknya positif untuk Anda.
Ketik “about:config”, tekan [ENTER] dan klik kanan, pilih “New > Boolean”. Ketik “content.interrupt.parsing”, klik “ok”, atur nilainya menjadi “False” dan klik “ok”.
5. Blokir Flash
Animasi flash yang mengganggu terdapat di mana-mana, muncul menimpa isi halaman situs yang ingin Anda baca atau lihat dan memperlambat browsing. Untungnya ada solusi yang sangat mudah. Instalasikan ekstensi “Flashblock” (flashblock.mozdev.org) dan ia akan memblokir semua pernak-pernik Flash ketika loading agar situs ditampilkan lebih cepat. Jika Anda menemukan tampilan Flash ingin Anda lihat cukup klik pada tempatnya untuk mengunduh dan melihat tampilannya dengan normal.
6. Tingkatkan Ukuran Cache
Ketika berselancar Firefox akan menyimpan gambar dan skrip pada memory cache lokal di mana Anda bisa mempercepat pengambilan data jika mengunjungi situs yang sama kembali. Jika Anda memiliki RAM yang besar (2GB atau lebih), biarkan Firefox berjalan lebih lama sehingga mengunjungi kembali halaman-halaman situs akan lebih cepat, terutama dengan cache yang besar.
Ketik “about:config” dan tekan [ENTER], kemudian klik kanan dan pilih “New > Integer”. Ketik “browser.cache.memory.capacity”, klik “ok”, masukkan “65536″ dan klik “ok”, kemudian “restart” browser untuk mendapatkan cache yang baru dan lebih besar.
7. Aktifkan TraceMonkey
TraceMonkey adalah engine Javascript baru dari Mozilla yang super cepat, dalam beberapa benchmark bahkan mencetak nilai 40x lebih besar dibandingkan versi saat ini. Tracemonkey mungkin saat ini memang dalam tahap pengembangan dan masih sedikit buggy, tetapi jika Anda berkeberatan menggunakan perangkat lunak dalam tahap pengembangan, dapatkan nightly build terbaru dari (ftp://ftp.mozilla.org/pub/firefox/nightly/latest-trunk/). Versi beta pertama Firefox 3.1 juga dijadwalkan untuk dikeluarkan bulan ini juga.
Ketik “about:config” pada kotak alamat dan tekan [ENTER]. Ketik “JIT” pada kotak filter, lalu klik ganda “javascript.options.jit.chrome” dan “javascript.options.jit.content” untuk mengubah nilainya menjadi “true”. Selamat!, kini Anda telah menggunakan engine Javascript mutakhir Firefox.
8. Kompres Data
Jika Anda memiliki koneksi internet lambat, mungkin Anda merasa bahwa Firefox tidak berkinerja baik. TItu tidak sepenuhnya benar! Instalasikan toonel.net dan aplikasi Java ini akan mengambil alih trafik internet Anda melalui server-nya sendiri. Semua data yang melalui server Toonel lalu dikompres sehingga data yang perlu diunduh browser lebih sedikit.
Bahkan, Toonel juga bisa mengompres gamar JPEG, tetapi tentunya berdampak pada penurunan kualitas gambar. Tips ini berguna untuk memangkas jumlah data yang dikirimkan, bermanfaat jika memiliki akun internet yang terbatas per bulan atau saat menggunakan koneksi internet yang lambat seperti GPRS.
Untuk sumber artikel, silakan klik di sini.
It's been a while since I've covered slipstreaming, or combining, a service pack into Windows (link), but the release of Windows XP Service Pack with Advanced Security Technologies (hereafter referred to as SP2) warrants some discussion. That's because XP SP2 is a huge change from the original shipping version of XP, offering as many new features and capabilities as a major new Windows version. For this reason, many people are going to want to install XP SP2 directly the next time they install Windows, and skip the time-consuming and potentially insecure step of installing the initial XP version first, and then applying SP2 after the fact.
But what, exactly, is slipstreaming, you ask? Back when Microsoft was developing Windows 2000, the company decided to create up a more elegant way of integrating service packs and other fixes back into the core OS, so that enterprise customers could always maintain an install set of the latest version of Windows, ready to be installed at any time on new machines. In the NT days, this process was convoluted at best, and service pack installs often required users to reinstall components that had previously been installed. It just wasn't elegant, but Windows 2000 fixed all that, and in XP the slipstreaming process is largely unchanged. For end users, slipstreaming can also be useful. For example, you can copy the installation directory from your XP CD-ROM to the hard drive, slipstream the XP SP2 files into that installation directory, and than write it back to a recordable CD, giving you a bootable copy of the XP setup disk that includes SP2 right out of the box (so to speak). That's the process we're going to examine here. And slipstreaming isn't limited to service packs, either: You can also slipstream in various product updates, including hot-fixes. Previous to the release of SP2, I created a bootable XP CD that included the original "gold" version of XP, Service Pack 1a, and the Security Rollup 1 update, all meshed together into a single install. Now, I've tossed that CD aside for one that includes XP SP2 instead. Let's take a look at how I did this.
Step 1: Copy your XP CD-ROM contents to the hard drive
First, you need to find your Windows XP CD-ROM (any bootable and/or retail version; including Full and Upgrade versions; XP Home or Pro "gold" release) and copy the contents of the CD to your hard drive. Create a folder in the root of your C: drive called xp (C:\xp) and use My Computer to simply drag and drop the files between the two locations.
Step 2: Get XP SP2 and extract it
While this is copying, obtain the Full Network Install version of Windows XP Service Pack 2 (272 MB), which you can download from the Microsoft Web site or copy from the Windows XP SP2 CD-ROM. The download version of this file is named WindowsXP-KB835935-SP2-ENU.exe, while the CD version is called xpsp2.exe. However, both are identical, save for the name. For this reason, I will refer to the simpler xpsp2.exe below, but you can substitute WindowsXP-KB835935-SP2-ENU.exe for that if needed. (You can also rename WindowsXP-KB835935-SP2-ENU.exe to xpsp2.exe if you'd like.) Now, create a new folder called sp2 on the C drive (C:\sp2) and then copy this file to that location.
Now, you need to extract the SP2 files. To do so, open up a command line window by navigating to Start, and then Run, and typing "cmd" (no quotes); then hit ENTER. Then, using the following commands, navigate to that folder and extract the files (Note that the text [ENTER] means hit the ENTER key): cd \
cd sp2
xpsp2.exe -x:c:\sp2 [ENTER]
Your computer will seem to pause for a bit, and then an Extracting Files dialog will come up and display the progress.
When the extraction is done, the following dialog will appear. Press OK to continue.
If you navigate to C:\sp2 with Windows Explorer, you'll see a new folder called i386 that contains the extracted files.
Step 3: Combine XP with SP2
Now, type the following in the command line window (where [ENTER] means hit the ENTER key): cd i386 [ENTER]
cd update [ENTER]
update -s:c:\xp [ENTER]
After a short pause, XP SP2 Setup will combine, or slipstream, the SP2 files into the XP install, as shown in this figure:
3
When it's completed, you'll see this dialog box. Click OK, and then close the command line window. If you don't see this dialog, you've done something wrong. Ensure that the command line entries you've used are correct.
Step 4: Extract a file needed to make your new CD bootable
Before we simply burn the resulting file set to a CD, we need to make sure we have a hidden file found on your XP CD-ROM that will make your new CD bootable. We can't grab this file with My Computer, but will instead use a shareware tool called ISOBuster, which you can find on the Smart Projects Web site. The latest version at the time of this writing is 1.6.
After you download and install ISOBuster, choose to use only the product's free functionality, unless you decide to purchase it, which wouldn't be a bad idea. The ISOBuster UI will resemble the following (assuming you've left your XP CD in the CD-ROM drive):
On the left-side tree view, make sure you have selected the node named Bootable CD. You should see a file called Microsoft Corporation.img (or similar; it will be named something.img) in the right side of ISOBuster. This is the file you need to extract. To do so, right-click and choose Extract Microsoft Corporation.img. When ISOBuster prompts you, choose to download it to the root of your C: drive. Now you can close ISOBuster.
Step 5: Make a bootable XP SP2 CD
Start My Computer and make a note of the name of your Windows XP CD (my CD happens to be named WXPVOL_EN because it's a volume licensed version of XP Pro, but yours will likely be different). Then, eject the XP CD and place a burnable CD (CD-R or CD-RW) in your CD burner, and dismiss any autorun dialog boxes XP might display.
Now, you're ready to burn your new, bootable Windows XP SP2 CD. How you do this will depend on the CD writing software you use. In this section, I'll examine Nero Burning ROM 6 and versions 5 and 6 of Roxio Easy CD/Media Creator. Please note, however, that the latest version of Easy Media Creator, version 7, will not work. I'm looking into workarounds. If you're interested in my advice, Nero is the way to go. Click here for Nero Burning ROM 6 instructions Click here for Easy CD Creator 5.x instructions Click here for Easy CD Creator 6.x instructions
First, start Nero Burning ROM and choose CD-ROM (Boot) from the New Compilation's Boot page. Then, under "Source of boot image data," choose "Image file" and select C:\Microsoft Corporation.img by clicking the Browse button. Then, select the option titled "Enable expert settings (for advanced users only)" and change "Kind of emulation" to No Emulation, and change "Number of loaded sectors" to 4. The "Load segment of sectors" option should remain at its default value of 07C0. When this step is completed, the Nero Burning ROM application should resemble the following:
Now, select the Label page in Nero Burning ROM. Under "Volume label, ISO 9660" enter the name of your CD (WXPVOL_EN in my case). When completed, this page of the dialog should resemble the following:
Now, click the New button. The New Compilation dialog disappears and the main window of Nero Burning ROM is available, as shown here.
On the right side of the application, in the File Browser area, navigate to C:\xp. Then, select all of the files inside of that directory and copy them over to the new CD, as shown here:
Now you're ready to burn the CD. Click the Burn icon in the toolbar, or choose Recorder and then Burn Compilation, and then click the Burn button. Nero will cache the files and then write them to disc, as shown here:
Start Easy CD Creator and choose File, then New Project, and then Bootable CD. This will launch the Choose Type of Bootable CD dialog, shown below. In this dialog, select "No Emulation" for Bootable CD Type, 0x7c0 as the Load Segment (this is the default choice), and 4 for the Sector Count. Then, click the Browse button to locate the Microsoft Corporation.img file and use this as the bootable image. Click OK to close the dialog.
When the dialog closes, you're returned to the main Easy CD Creator window, which now shows two files, BOOTCAT.BIN and BOOTIMG.BIN, in the root of the CD project you're making. Select File and then CD Project Properties to launch the CD Project Properties dialog. There are three tabs in this dialog, and they should be configured to resemble the following three shots.
A couple of notes here: The Volume Label should match the name of your original XP CD-ROM. In the figure above, it's named WXPFPP_EN, which is the name of the retail Windows XP Professional (US) CD-ROM, but yours could be different. Make sure the options in each tab on your system match the options as shown in figures above, then click OK to close the dialog.
Now, drag and drop all of the files from C:\xp to the CD project. You can do this from within the Easy CD Creator interface, or you can open a My Computer window and drag them over from there if you'd like. When you're done, the Easy CD Creator window should resemble the following.
Now, click the red Record button to start burning the CD. The Record CD Setup dialog appears. Click Start Recording to begin. While your CD is created, the Record CD Progress dialog will appear, as shown below. When its done, click OK to close the dialog.
Start Creator Classic and choose File, then New Project, and then Bootable CD. This will launch the Choose Type of Bootable CD dialog. Click the Advanced button and the dialog will resemble the figure shown below. In this dialog, select "No Emulation" for Bootable Disc Type, 0x7c0 as the Load Segment (this is the default choice), and 4 for the Sector Count. Then, click the Browse button to locate the Microsoft Corporation.img file and use this as the bootable image. Click OK to close the dialog.
When the dialog closes, you're returned to the main Creator Classic window, which now shows two files, BOOTCAT.BIN and Microsoft Corporation.img, in the root of the CD project you're making. Rename Microsoft Corporation.img to BOOTIMG.BIN.
Now, select File and then CD Project Properties to launch the CD Project Properties dialog. There are three tabs in this dialog, and they should be configured to resemble the following three shots.
A couple of notes here: The Volume Label in the first tab should match the name of your original XP CD-ROM. In the figure above, it's named WXPFPP_EN, which is the name of the retail Windows XP Professional (US) CD-ROM, but yours could be different. Make sure the options in each tab on your system match the options as shown in figures above, then click OK to close the dialog.
Now, drag and drop all of the files from C:\xp to the CD project. You can do this from within the Creator Classic interface, or you can open a My Computer window and drag them over from there if you'd like. During the copy process, you will receive approximately three error dialogs noting that certain directory names (such as SYMBOLS.PRI) will need to be renamed to be compatible with the naming conventions of your disc file system. The first time you see this dialog, simply click "Change All" to dismiss it.
Once you're done copying the files, the Creator Classic window will resemble the following.
Now, click the orange Record button to start burning the CD. The Record Setup dialog appears. Click OK to start recording the CD. While your CD is created, the Burn Disc Progress dialog will appear, as shown below. When its done, click OK to close the dialog.
Once the CD is created, you should test it on a non-critical system or in a virtual machine such as those used by Microsoft Virtual PC and VMWare Workstation. Depending on the environment you choose, the CD should either boot automatically, or you will see a note asking you to press any key to install. Use the CD to install Windows XP with SP2 to make sure it's working correctly. Most important, perhaps, ensure that the version of XP you've installed is SP2. To do so, go to Start, then Run, and type "winver" (no quotes) and hit ENTER. The SP2 version number is 5.1 (Build 2600.xpsp_sp2_rtm.040803-2158: Service Pack 2).
When you're done testing, you should consider backing up the newly created CD, and deleting the cruft you've added to your hard drive, specifically C:\Microsoft Corporation.img, and the directories C:\xp and C:\sp2.